Suasana di kerajaan bawah laut tenang dan damai. Semua putri duyung dan putra duyung pulas di tempat tidur, semuanya kecuali Putri Ariel dan temannya, Flounder. "Cepat, Flounder!" Seru Ariel. "Sudah hampir waktunya. Kita tidak boleh terlambat!" Sambil berusaha untuk tidak bersuara sedikit pun, Ariel dan Flounder berenang menjauhi istana Raja Triton. Mereka memulai perjalanan ke permukaan laut.
"Tapi, Ariel" kata Flounder, "kau yakin kita boleh ke permukaan? Ingat kali terakhir? Ayahmu marah besar"
"Itu sebabnya, kali ini kita tidak boleh ketahuan!" Sahut Ariel, tersenyum.
Ariel tidak mau ada yang merusak rencana malam ini. Pangeran Eric, pangeran yang ditolong Ariel waktu kapalnya karam, mengadakan pesta dansa. Ariel punya kejutan sangat istimewa untuknya. "Ayo berenang lebih cepat lagi, Flounder!" ia berteriak. Flounder langsung ngebut menyusulnya.
Tepat ketika Ariel dan Flounder mendekati permukaan, Ariel melihat cahaya-cahaya indah menari-nari di air. Ketika mengulurkan kepala ke luar air, Ariel dan Flounder melihat cahaya warna-warni meledak di udara di atas istana Pangeran Eric.
"Seumur hidup, aku belum pernah melihat sesuatu seindah itu" kata Ariel terpesona. "Dunia manusia memang menakjubkan!".
"Memang indah!" Ujar Flounder.
Di kejauhan, Pangeran Eric berdiri di balkon istana. Ia tidak ingin bergabung dalam pesta kerajaan. Ia tidak bisa berhenti memikirkan gadis misterius bersuara merdu yang menyelamatkan nyawanya saat kapalnya karam. Mengapa dia hilang? Pikirnya.
Flounder yang pertama melihat sang pangeran. "Lihat, Ariel!" Jantung Ariel berdebar kencang karena senang ketika melihat Pangeran Eric.
"Sekaranglah waktu untuk kejutanku!" serunya. Mereka bersembunyi dibalik batu dekat situ.
"Siap?" Tanya Flounder. Sambil mengangguk, Ariel memejamkan mata, membuka mulut dan mulai bernyanyi. Tiba-tiba, malam dipenuhi suara indah Ariel. Itulah hadiah istimewa dari Ariel untuk Pangeran. Saat mendengar suara Ariel, Pangeran berseri-seri. "Tidak mungkin" serunya.
Eric tetap berdiri di balkon, terpesona oleh indahnya suara yang mengalun saat itu. Ketika lagu itu berakhir, Eric memandang ke tengah laut. Ia berharap bisa melihat sekilas gadis cantik yang pernah menolongnya.
"Siapakah kau?" Ia berteriak pada malam. Namun, ia hanya mendengar suara gemanya sendiri. "Aku akan segara kembali" bisik Ariel saat dia dan Flounder berenang pulang. "Tunggulah...".
